Flash Sale! to get a free eCookbook with our top 25 recipes.

Visualisasi Data dengan Google Looker

Di era digital seperti sekarang, data menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan, organisasi, bahkan individu. Tapi, sebanyak dan sekuat apa pun data yang dimiliki, jika tidak diolah dan disajikan dengan baik, ia hanya akan menjadi sekumpulan angka yang sulit dipahami. Karena itu, visualisasi data dengan Google Looker menjadi solusi penting untuk mengubah data mentah menjadi tampilan visual yang mudah dimengerti.

Salah satu alat yang semakin populer untuk kebutuhan ini adalah Google Looker. Looker bukan sekadar alat visualisasi biasa, ia adalah platform analitik data modern yang memungkinkan kita menjelajahi, menganalisis, dan membagikan data secara lebih cerdas. Tapi, bagaimana sebenarnya Looker bekerja dan kenapa ia begitu menarik untuk dipelajari? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Apa Itu Google Looker dan Kenapa Penting?

Visualisasi Data dengan Google Looker

Google Looker adalah bagian dari Google Cloud Platform yang dirancang khusus untuk membantu pengguna memahami data mereka melalui tampilan visual yang interaktif dan mudah digunakan. Dengan Looker, kita bisa membuat dashboard, laporan, dan grafik yang menggambarkan kondisi bisnis secara real-time.

Tidak seperti alat BI tradisional, Looker memiliki pendekatan berbasis model data yang disebut LookML. Ini memungkinkan pengguna teknis maupun non-teknis untuk berkolaborasi dalam membangun analitik yang dapat digunakan ulang secara konsisten.

Baca juga: Sertifikasi Data Analyst

Kelebihan Google Looker

Sebelum kita melangkah lebih jauh ke cara membuat visualisasi dengan Looker, yuk kita intip dulu beberapa keunggulan yang dimilikinya:

  • Integrasi yang kuat dengan Google Cloud dan sumber data lainnya.
  • Kemampuan eksplorasi data yang interaktif, memungkinkan pengguna untuk menggali informasi tanpa perlu menulis query SQL secara manual.
  • Kolaborasi real-time, di mana tim dapat berbagi insight langsung melalui dashboard.
  • Keamanan data yang tinggi, karena Looker dibangun di atas infrastruktur Google Cloud.

Dengan fitur-fitur ini, Google Looker cocok digunakan oleh tim data, marketing, keuangan, hingga manajemen yang ingin mengambil keputusan berbasis data secara lebih efisien.

Cara Membuat Visualisasi Data dengan Google Looker

Sampai di sini, mungkin kamu mulai tertarik dan bertanya-tanya: “Oke, saya paham kelebihannya. Tapi bagaimana cara memulai membuat visualisasi data di Google Looker?” Nah, bagian ini akan menjawab pertanyaan tersebut.

1. Persiapkan Data dan Buat Koneksi

Langkah pertama tentu saja adalah menghubungkan Looker dengan sumber datamu. Bisa dari BigQuery, MySQL, PostgreSQL, dan banyak lagi. Proses ini cukup mudah karena Looker menyediakan interface yang ramah pengguna.

2. Bangun Model Data dengan LookML

Ini adalah jantung dari Looker. Dengan menggunakan LookML, kamu mendefinisikan bagaimana data ditampilkan dan digunakan. LookML bisa dibilang seperti “peta” yang membantu Looker memahami struktur data kamu.

3. Buat Eksplorasi dan Visualisasi

Setelah model data siap, kamu bisa langsung mulai mengeksplorasi data dan memilih jenis visualisasi yang sesuai: grafik batang, pie chart, garis waktu, heatmap, dan banyak lagi. Kamu bisa menyesuaikan warna, label, dan format lainnya untuk mempercantik tampilan.

4. Susun Dashboard

Gabungkan berbagai visualisasi ke dalam satu dashboard yang informatif. Dashboard ini bisa diatur untuk menampilkan data real-time, menyisipkan filter interaktif, bahkan dikirim otomatis ke email tim setiap hari.

5. Bagikan dan Kolaborasikan

Terakhir, kamu bisa membagikan hasil analisismu ke tim atau manajemen dengan aman. Bisa lewat link khusus, embed di website, atau integrasi dengan tools seperti Slack.

Penutup

Dengan Google Looker, proses visualisasi data menjadi lebih dari sekadar membuat grafik yang indah. Ia mengubah cara kita memahami informasi, mengambil keputusan, dan berkolaborasi dalam tim. Jika kamu ingin membawa analitik datamu ke level yang lebih tinggi, Looker layak untuk dicoba.

Jadi, siapkah kamu mengubah data menjadi cerita visual yang kuat bersama Google Looker?